BMKG Kembangkan Teknologi Pendeteksi Cuaca Lebih Akurat

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sedang mengembangkan teknologi deteksi cuaca dan iklim hyang lebih lebih teliti, tepat, cepat lewat metode komputasi dinamika fluida (CFD).

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan, teknologi ini diadopsi dari dunia penerbangan. CFD biasa dipakai untuk mendesain dan menganalisis pesawat terbang.

Dia mengatakan teknologi dari CFD penerbangan memiliki persamaan jika diterapkan di bidang cuaca dan iklim.

"Ada persamaan dari dunia penerbangan terkait unsur zat mengalir (zalir) udara yang sama-sama bergerak. Cuaca dan iklim juga bersinggungan dengan fluida udara. Nah zalir ini kita perluas tidak hanya pada penerbangan tapi juga untuk cuaca dan klimatologi," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).

Dengan CFD itu data tentang perubahan temperatur, tekanan, kerapatan, kelembaban dan indikasi lain di udara dapat didapatkan dan dilaporkan ke pusat secara terus-menerus. Artinya, perubahan cuaca dan iklim akan terus dilaporkan.

Banyak negara maju, masih kata dia, telah menerapkan metode CFD ini. "CFD ini berbicara mengenai simulasi gerakan zat mengalir (zalir) yang bisa bisa berupa air, udara dan segala macamnya berikut dengan apa yang ada di dalamnya, reaksi kimianya, bentuk fisiknya dan segala macam," kata Andi.

Andi mengatakan, CFD penting dalam melaporkan perubahan iklim dan cuaca secara terus menerus (real time). Meski begitu, menurutnya terdapat kendala peralatan dan sumber daya manusia dalam membuat prakiraan cuaca yang lebih teliti, tepat, cepat lewat metode CFD.

"Jadi nanti dengan CFD ini arena kebutuhannya cepat maka prosesnya otomatis dan membutuhkan komputer berkapasitas besar dan cepat. SDM juga terkendala," kata Andi.


0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author